Pernah mendengar istilah Pemrograman Terstruktur atau Pemrograman Berorientasi Objek? Pasti sudah tidak asing lagi bagi kita semua istilah Pemrograman Terstruktur atau Pemrograman Berorientasi Objek. Pemrograman Terstruktur atau Pemrograman Berorientasi Objek merupakan bentuk struktur data dari algoritma pemrograman.
Pemrograman Terstruktur
Pemrograman
Terstruktur merupakan suatu proses untuk mengimplementasikan
urutan langkah penyelesaian suatu masalah dalam bentuk program dan merupakan
suatu aktifitas pemrograman yang dilakukan dengan memperhatikan setiap urutan
dari setiap langkah perintah yang dikerjakan secara sistematis, logis, dan
tersusun berdasarkan algoritma yang sederhana dan dapat dengan mudah dipahami.
Prinsip dari pemrograman terstruktur adalah Jika suatu proses telah sampai pada
suatu titik ataupun langkah tertentu, maka proses selanjutnya tidak boleh
mengeksekusi langkah sebelumnya ataupun kembali ke baris sebelumnya, kecuali
pada langkah - langkah untuk proses pengulangan atau berulang (Loop).
Pemrograman
Berorientasi Objek
Pemrograman
Berorientasi Objek (PBO) atau dalam bahasa inggris disebut Object
Oriented Programming (OOP) merupakan sebuah paradigma pemrograman yang
berorientasikan kepada objek. Semua data dan fungsi di dalamnya dibungkus dalam
suatu kelas-kelas atau objek-objek. Setiap objek dapat menerima pesan,
memproses data, dan mengirim pesan ke objek lainnya.
Perbedaan Pemrograman Terstruktur dan Pemrograman Berorientasi Objek
Perbedaan mendasar antara Pemrograman Berorientasi Objek
dan Pemrograman Terstruktur adalah dengan menggunakan Pemrograman Berorientasi Objek
maka dalam melakukan pemecahan suatu masalah kita tidak melihat bagaimana cara
menyelesaikan suatu masalah tersebut (terstruktur) tetapi objek-objek apa yang
dapat melakukan pemecahan masalah tersebut. Sedangkan untuk Pemrograman Terstruktur, menggunakan
prosedur/tata cara yang teratur untuk mengoperasikan data struktur.
Untuk program yang simpel/sederhana biasanya menggunakan
pemrograman terstruktur karena masih mudah dan tidak banyak dilakukan perubahan
yang berarti, sedangkan untuk line lebih dari 100 atau bisa dikatakan rumit,
maka digunakan pemrograman berorientasi objek. Pemrograman Terstruktur terdiri
dari pemecahan masalah yang besar menjadi masalah yang lebih kecil dan
seterusnya, sedangkan untuk pemrograman berorientasi objek terdiri dari
pengkelompokan kode dengan data yang mana setiap objek berfungsi secara
independen sehingga untuk setiap perubahan kode tidak tergantung pada kode yang
lainnya, atau lebih dikenal dengan modular. Terdapat juga perbedaan secara
spesifik antara Pemrograman Berorientasi Objek dengan Pemrograman Terstruktur,
yaitu pada kelas dan objek. Pada Pemrograman Terstruktur tidak terdapat kelas
dan objek.
Kalau di Terstruktur ada "function", di OOP
ada "method". Kalau di Terstruktur ada "modules", di OOP
ada "objects". Kalau di Terstruktur ada "argument", di OOP
ada "message". Begitu juga dengan "variabel" yang ada di Terstruktur,
di OOP lebih dikenal dengan nama "atribut".
Pemrograman Terstruktur
|
Pemrograman Berorientasi Objek
|
Memecah program dalam fungsi dan data
|
Menggabungkan fungsi dan data dalam kelas –
kelas atau objek - objek
|
Memiliki ciri Sequence (berurutan), Selection (pemilihan) dan
Repetition (perulangan)
|
Memiliki ciri Encapsulation (pengemasan), Inheritance (penurunan
sifat) dan Polymorphism (perbedaan bentuk dan perilaku)
|
Struktur program rumit karena berupa urutan proses dan
fungsi-fungsi
|
Struktur program ringkas, cukup dengan membuat Objek dan class
lalu bekerja berdasarkan object dan class tersebut.
|
Re-use kode program kurang
|
Kode program sangat re-usable. object dan
class dapat digunakan berkali-kali, sehingga dapat menghemat space memori.
|
Efektif digunakan untuk menyelesaikan masalah kecil dan
tidak cocok untuk menyelesaikkan masalah yang rumit, karena nantinya akan
kesulitan menemukan solusi permasalahan ketika terjadi error
|
Efektif digunakan untuk menyelesaikan masalah besar,
karena OOP terdiri dari class-class yang memisahkan setiap kode program
menjadi kelompok - kelompok kecil, sesuai dengan fungsinya
|
Mudah diawal, namun kompleks diproses selanjutnya
|
Sulit diawal (karena harus membuat class) namun selanjutnya akan
terasa mudah dan cepat
|
Eksekusi lebih lambat karena setiap perintah dikerjakan
berurutan
|
Eksekusi lebih cepat karena dieksekusi bersamaan, program hanya
mengatur Objek, properties dan method-nya saja
|
Pada
dasarnya Pemrograman Berorientasi Objek maupun Terstruktur tidak ada
yang dapat dikatakan lebih baik karena keduanya memiliki spesifikasi tersendiri
dalam pemrogramannya. Pemrograman Terstruktur fokus pada bagaimana cara
komputer menangani masalah, sedangkan Pemrograman Berorientasi Objek fokus pada
masalah yang ditangani dengan menggunakan komputer. Pemrograman Terstruktur
biasanya digunakan untuk membuat
program yang simpel/sederhana karena masih mudah dan tidak banyak dilakukan
perubahan yang berarti, sedangkan Pemrograman Berorientasi Objek cocok digunakan
untuk pembuatan software yang rumit dan kompleks karena memberikan berbagai
kemudahan kepada programmer seperti yang telah disebutkan diatas. Pemrograman Berorientasi
Objek lebih mudah dipelajari bagi pemula dibanding dengan pendekatan
sebelumnya, dan pendekatan Pemrograman Berorientasi Objek lebih mudah
dikembangkan dan dirawat.
Sekian penjelasan tentang Perbedaan Pemrograman Terstruktur Dan Pemrograman Berorientasi Objek. Semoga bisa membantu teman-teman dalam menentukan konsep pemrograman yang akan dipakai saat membuat program.
Wah bagus ini mas artikelnya. Sangat bermanfaat buat yang belajar programming. Ditunggu artikel tentang konsep program yang lainnya ya mas.
ReplyDeleteBaguuuuss, mudah banget dipahami, semoga ilmunya berkah untuk kedua belah pihak :) makasiiii
ReplyDeleteBagus banget tulisannya, mudah dipahami.
ReplyDeletemakasih kk sdh mmbantu aku
ReplyDeleteTerimakasih brader..cepat pahan ni..
ReplyDelete